Jasa Marga mencatat pendapatan sebesar Rp4,6 triliun pada 4Q23. Bagaimana analisa selengkapnya dari tim Research BNI Sekuritas untuk JSMR? Dan apa rekomendasi untuk JSMR? Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Baca juga: Indonesia Semakin Mendekati Thailand untuk Manufaktur Mobil di ASEAN
JSMR sesuai dengan estimasi tim Research BNI Sekuritas, melampaui estimasi konsensus. Pada 4Q23, JSMR mencatat pendapatan (tidak termasuk konstruksi) sebesar Rp4,6 triliun (13% YoY), dengan pendapatan FY23 mencapai Rp15,6 triliun (13% YoY), sesuai dengan estimasi tim Research BNI Sekuritas dan konsensus. EBITDA 4Q23 (tidak termasuk konstruksi) mencapai Rp3,1 triliun (15% QoQ), dengan EBITDA FY23 mencapai Rp9,9 triliun (14% YoY), sesuai dengan estimasi tim Research BNI Sekuritas namun melampaui estimasi konsensus.
Laba bersih 4Q23 (tidak termasuk konstruksi) sebesar Rp819 miliar (-83% QoQ), sementara Laba bersih FY23 mencapai Rp6,8 triliun (14% YoY), sesuai dengan estimasi tim Research BNI Sekuritas namun melampaui estimasi konsensus. Laba bersih inti pada 4Q23 (tidak termasuk konstruksi) berjumlah Rp812 miliar (14% QoQ), dengan Laba bersih inti FY23 mencapai Rp2,6 triliun (89% YoY), sesuai dengan estimasi tim Research BNI Sekuritas.
Pada YTD-24, JSMR telah merealisasikan penyesuaian tarif pada dua ruas tol: Kunciran-Serpong, dengan rata-rata kenaikan tarif sebesar +6,8%, dan Cinere-Serpong, dengan kenaikan tarif rata-rata sebesar +7,55%. Realisasi penyesuaian tarif ini lebih cepat dari ekspektasi tim Research BNI Sekuritas sebelumnya pada 3Q24F. Sementara itu, JSMR memperkirakan penyesuaian tarif khusus rus tol layang dan non-layang Jakarta-Cikampek akan diterapkan pada 9 Maret 2024, sesuai dengan perkiraan tim Research BNI Sekuritas.
Dalam mengantisipasi penyesuaian tarif yang signifikan, secara konservatif, tim Research BNI Sekuritas telah menurunkan asumsi volume transaksi untuk jalan tol layang dan non-layang Jakarta-Cikampek pada FY24F, dan kini memperkirakan penurunan sebesar 5% YoY dari tahun sebelumnya yang datar. Hal ini terjadi meskipun terdapat kinerja pertumbuhan volume triwulanan yang lebih stabil pada keempat ruas tol tersebut dengan penyesuaian tarif yang signifikan hingga 29,5% pada 4Q23. Keempat ruas tol tersebut mengalami pertumbuhan volume transaksi yang stabil sebesar 3%-23% QoQ. Secara keseluruhan, pada FY24F, tim Research BNI Sekuritas memperkirakan volume transaksi akan meningkat sebesar 4% YoY, dibandingkan dengan volume transaksi 4% YoY pada FY23.
Memperkirakan CAGR EBITDA sebesar 17% pada FY23-26F. Pada FY24F, perusahaan memperkirakan pandangan pertumbuhan moderat untuk kenaikan biaya pemeliharaan karena penyesuaian tarif akan lebih sedikit pada tahun ini. Selain itu, terdapat empat penyesuaian tarif khusus yang memerlukan pemenuhan pemeliharaan lebih tinggi. Secara keseluruhan, tim Research BNI Sekuritas memperkirakan total biaya operasional meningkat sebesar 22% YoY, yang sudah memperhitungkan konsolidasi tiga ruas jalan tol dari RDPT Trans-Jawa, yang dibeli kembali pada Agustus 2023. Secara keseluruhan, tim Research BNI Sekuritas memperkirakan EBITDA meningkat sebesar 30% YoY pada FY24F, melebihi pedoman perusahaan.
Sementara itu, tim Research BNI Sekuritas memperkirakan margin EBITDA pada FY24F berada pada 64%, sesuai dengan kisaran pedoman perusahaan yaitu margin EBITDA sebesar 64%-66%. Pada FY25/26F, tim Research BNI Sekuritas memperkirakan EBITDA terus tumbuh sebesar 10%/13% YoY dengan EBITDA CAGR sebesar 17% pada FY23- 26F.
Pada FY24F, JSMR mempertahankan target capex tunai tidak lebih dari Rp10 triliun per tahun. tim Research BNI Sekuritas memperkirakan capex tunai berkisar antara Rp6,2 triliun hingga Rp8,3 triliun pada FY24-26F. Pada akhir FY24-26F, tim Research BNI Sekuritas memperkirakan total utang konsolidasi JSMR akan meningkat menjadi Rp72 triliun - Rp80 triliun dengan net gearing yang stabil antara 1,51x-1,62x dibandingkan 1,65x di FY23. Pada akhir tahun 2023, biya utang rata-rata tertimbang (WACD) mencapai 6,7%. Perusahaan memperkirakan WACD-nya tidak meningkat lebih dari 80 bps, atau tidak lebih dari 7,5%.
Mempertahankan rekomendasi BUY untuk 3M/12M dengan TP tidak berubah sebesar Rp6.400 per saham. Tim Research BNI Sekuritas telah meningkatkan perkiraan laba bersih inti FY24F sebesar 7% seiring dengan pengalihan operasi komersial tiga ruas operasi baru (yaitu Japek II Selatan seksi III, Jogja-Bawen seksi I, dan Jogja-Solo seksi IA) ke awal FY25F. Tim Research BNI Sekuritas memperkirakan operasi fungsional jalan tol ini akan dimulai pada akhir FY24F, sehingga mengurangi kerugian pada ruas baru yang telah beroperasi. Sementara itu, pada FY25F, tim Research BNI Sekuritas telah menurunkan perkiraan laba bersih inti sebesar 2% karena penyesuaian penurunan pendapatan jalan tol. Hal tersebut, membuat harga saham JSMR mengalami penurunan sebesar 3%, yang tim Research BNI Sekuritas yakini disebabkan oleh aksi ambil untung.
Yuk, mulai investasi saham kamu di BIONS by BNI Sekuritas! Download dan registrasi BIONS sekarang! Dapatkan promo menarik yang bisa kamu cek selengkapnya di sini.
Disclaimer on: Analisis, Informasi dan pendapat yang tercantum dalam dokumen ini, telah disusun berdasarkan informasi yang tersedia atau diperoleh dengan itikad baik dari sumber-sumber yang diyakini dapat dipercaya. Tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat oleh BNI Sekuritas mengenai keakuratan kelengkapan informasi yang terkandung di dalamnya. Analisis ini hanya untuk informasi Anda dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran, atau pemenuhan atas suatu penawaran, untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan transaksi akan kembali kepada keputusan investor.
Author Detail
BIONS