BIONS | 2023-10-27

Kenaikan Suku Bunga di Oktober 2023

 

 

Bank Indonesia menaikkan 7-DRRR sebesar 25 bps menjadi 6,0%. Bagaimana detail kenaikan suku bunga tersebut? Dan bagaimana rekomendasi dari tim Research BNI Sekuritas? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel ini!

Baca juga: Medikaloka Hermina Menuju Perbaikan Margin

 

Kenaikan Suku Bunga yang Mengejutkan
 

BI raised policy rate by 25 bps to 6.0% in Oct-2023

BI secara tak terduga menaikkan 7-DRRR sebesar 25 bps menjadi 6,0%. Keputusan ini diambil sebagai tindakan yang proaktif untuk menstabilkan nilai tukar rupiah ditengah dinamika ekonomi global dalam 2-3 minggu terakhir, termasuk meningkatnya risiko geopolitik. Setelah memperkenalkan instrumen Sekuritas Rupiah (SRBI) bulan lalu, BI juga berencana untuk meluncurkan instrumen serupa untuk valuta asing, yang disebut Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI; dan SUVBI untuk versi syariah) mulai 17 November. Bank sentral juga memperpanjang insentif Loan to Value (LTV) pinjaman perumahan sebesar 100% dan uang muka (DP) pinjaman otomotif sebesar 0% hingga akhir tahun 2024 untuk mendorong pertumbuhan pinjaman.

Detail Instrumen Valuta Asing Baru BI

SVBI/SUVBI akan tersedia untuk bank di pasar primer dan dapat diperdagangkan dengan peserta non-bank (termasuk investor asing) di pasar sekunder. SVBI/SUVBI akan menggunakan sekuritas valuta asing yang dimiliki oleh BI (contohnya: obligasi global) sebagai underlying asset, sementara tenor yang tersedia untuk SVBI adalah 1, 3, 6, 9, dan 12 bulan (1, 3 dan 6 bulan untuk SUVBI). 

Terdapat dua sisi dampak SVBI/SUVBI, yaitu disisi positif, instrumen ini akan menarik bagi investor asing, karena tingkat suku bunga diperkirakan akan mengikuti tingkat suku bunga simpanan valuta asing BI sebesar 5,3–5,7% (dibandingkan dengan tingkat suku bunga simpanan valuta asing bank-bank terkemuka di Singapura sebesar 4,9-5,3%). Di sisi lain ada potensi efek "crowding-out" jika partisipasi investor asing rendah di pasar sekunder.

Rekomendasi Tim Research BNI Sekuritas

Masih ada kemungkinan kenaikan lainnya dari suku bunga berdasarkan tiga alasan utama. Alasan pertama, berdasarkan Model Modified Taylor Rule tim Research BNI Sekuritas, BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps lagi sebelum kemungkinan berubah haluan pada 2H24. Tim Research BNI Sekuritas percaya kenaikan suku bunga ini diperlukan, karena selisih yield obligasi antara Indonesia dan AS (nominal dan riil) sekarang berada di bawah rata-rata, terutama dengan yield US Treasury 10 tahun menuju 5,0%. Alasan kedua, bank sentral menekankan dua hal selama konferensi persnya, pertama, kebijakan pencegahan, dan kedua, ketidakpastian global yang akan berlanjut hingga 2024. Alasan ketiga, jika kita melihat track record Gubernur BI, Gubernur BI tidak pernah menaikkan suku bunga hanya sekali.

Optimum Poilicy Rate (Modified Taylor Rule Model)


Dapatkan informasi ter-update seputar pasar modal dengan investasi di BIONS by BNI Sekuritas! Download dan registrasi sekarang untuk capai peluang investasimu! Dapatkan kombo hadiah menarik berupa Voucher 50K plus Cashback 100% Fee Broker dengan menggunakan kode referal BIONS. Mulai investasi kamu  #BersamaBIONS!

 

Disclaimer on:
Analisis, Informasi dan pendapat yang tercantum dalam dokumen ini, telah disusun berdasarkan informasi yang tersedia atau diperoleh dengan itikad baik dari sumber-sumber yang diyakini dapat dipercaya. Tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat oleh BNI Sekuritas mengenai keakuratan kelengkapan informasi yang terkandung di dalamnya. Analisis ini hanya untuk informasi Anda dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran, atau pemenuhan atas suatu penawaran, untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan transaksi akan kembali kepada keputusan investor.

Related Tutorial

Author Detail

BIONS


Halo, saya DINA - chatbot BIONS, siap membantu kamu. Untuk memulai percakapan mohon lengkapi data berikut