BIONS | 2023-12-05

Return dan Risk Reward ASII

 

 

Astra International (ASII) didirikan pada tahun 1957 oleh Soeryadjaya bersaudara. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 4 April 1990 dan kini merupakan bagian dari Jardine Group dengan kepemilikan sebesar 50,1%. Dalam artikel ini, akan membahas bagaimana kinerja dan proyeksi ASII? Dan bagaimana analisa tim Research BNI Sekuritas tentang ASII? Yuk, mari kita simak!

Baca juga: KLBF Revisi Target 2023F

Konglomerasi Terkemuka di Indonesia

ASII memiliki tujuh lini bisnis utama, dengan tiga kontribusi laba terbesar dalam periode FY23-25F berasal dari sektor otomotif sebesar 35%-41% (termasuk distribusi, manufaktur, OEM, dan suku cadang), diikuti oleh sektor alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi sebesar 26%-35%.

Selain itu, 23%-27% dari laba berasal dari layanan keuangan, terutama dalam bisnis pembiayaan dan asuransi. Saat ini ASII adalah pemegang merek tunggal dan bergerak dalam bisnis manufaktur untuk Toyota, Daihatsu, dan Isuzu Indonesia. Selain itu perusahaan ini melakukan bisnis distribusi untuk merek lain seperti Peugeot, BMW, Lexus, dan UD Trucks. ASII memiliki 50% saham di Astra Honda Motor (AHM), yang bertanggung jawab atas produksi dan distribusi sepeda motor Honda di Indonesia. ASII juga memiliki investasi minor di GoTo, Gojek, Tokopedia, Medikaloka Hermina, Halodoc, dan sebagainya. 

Proxy Otomotif Terbaik

Grup Astra diuntungkan dari potensi peningkatan permintaan otomotif domestik seiring Indonesia memasuki PDB/kapita sebesar US$5.000 pada FY23F. Tim Research BNI Sekuritas memperkirakan permintaan kendaraan 4W/2W domestik dapat meningkat dengan CAGR 5%/11% pada FY22-25F. Tim Research BNI Sekuritas memperkirakan Grup Astra tetap mempertahankan pangsa pasar yang menonjol sebesar 55% per tahun di segmen 4W pada FY23-25F, didukung oleh bukti bahwa grup ini telah mampu mempertahankan pangsa pasar dalam beberapa tahun terakhir.

Saat ini Toyota memiliki pangsa pasar terbesar dalam model hybrid. Di segmen 2W tim Research BNI Sekuritas juga memperkirakan Honda tetap mempertahankan posisi pangsa pasar yang kuat, sebesar 78% pada FY23F, dan akan kembali normal pada FY24/25F menjadi 77%/76%. Pada 9M23, pangsa pasar Honda adalah 78% dibandingkan dengan 74% pada akhir 2022. Secara keseluruhan tim Research BNI Sekuritas memperkirakan volume Grup Astra untuk kendaraan 4W/2W dapat meningkat dengan CAGR 5%/11% pada FY22-25F. Tim Research BNI Sekuritas memperkirakan laba inti distribusi otomotif, dealer, dan manufaktur dapat meningkat dengan CAGR 17% pada FY22-25F, sementara laba inti AUTO dapat naik dengan CAGR 17% pada FY22-25F.

Proyeksi Pertumbuhan

Pertumbuhan ASII diproyeksikan akan stabil setelah siklus kenaikan komoditas. Tim Research BNI Sekuritas memperkirakan bahwa laba inti segmen layanan keuangan dapat tumbuh dengan CAGR 15% pada FY22-25F, mengikuti momentum outlook peningkatan permintaan otomotif. Infrastruktur dan logistik, properti, serta divisi IT juga dapat mengalami momentum pertumbuhan laba yang positif. 

Di sisi lain, tim Research BNI Sekuritas memperkirakan bahwa UNTR akan memiliki outlook kembali normal dengan CAGR penurunan laba inti sebesar 14% pada FY22-25F. Hal tersebut disebabkan oleh normalisasi harga batubara dan penurunan permintaan alat berat. Meskipun outlook untuk beberapa divisi bervariasi, secara keseluruhan, tim Research BNI Sekuritas memperkirakan laba inti ASII dapat mengikuti tren pertumbuhan stabil sebesar -2%/3% YoY per tahun pada FY24/25F setelah peningkatan sebesar 9% yoy pada FY23F.

Selain itu, Return on Investment diperkirakan akan stabil di kisaran 14%-16% pada FY23-25F.

Rekomendasi Tim Research BNI Sekuritas

Inisiasi dengan rekomendasi 3M/12M BUY TP Rp7.100/saham. ASII paling diuntungkan dari potensi outlook peningkatan permintaan mobil dalam negeri. Sementara itu, tim Research BNI Sekuritas perkirakan return investasi portofolionya akan tetap stabil dari posisi saat ini, meskipun potensi ekspansi investasi lebih banyak dalam waktu dekat. Selain itu, saat ini ASII diperdagangkan dengan valuasi yang menarik dengan P/E FY24F sebesar 7,1x (1,3 standar deviasi di bawah rata-rata jangka panjang sejak 2015 sebesar 14,2x) dan P/BV sebesar 1,1x (1,3 standar deviasi di bawah rata-rata jangka panjang sejak 2015 sebesar 1,9x). TP didapatkan dari valuasi SOP FY24F, mengimplikasikan  P/E FY24F sebesar 9x, P/BV FY24F sebesar 1,4x, dan EV/EBITDA FY24F sebesar 7,2x.

Kamu ingin menjadi bagian dari pemegang saham ASII? Ayo,mulai investasi kamu di BIONS by BNI Sekuritas! Download dan registrasi sekarang untuk capai peluang investasimu! Dapatkan kombo hadiah menarik berupa Voucher 50K plus Cashback 100% Fee Broker dengan menggunakan kode referal BIONS. Mulai investasi kamu  #BersamaBIONS!

 

Disclaimer on:
Analisis, Informasi dan pendapat yang tercantum dalam dokumen ini, telah disusun berdasarkan informasi yang tersedia atau diperoleh dengan itikad baik dari sumber-sumber yang diyakini dapat dipercaya. Tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat oleh BNI Sekuritas mengenai keakuratan kelengkapan informasi yang terkandung di dalamnya. Analisis ini hanya untuk informasi Anda dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran, atau pemenuhan atas suatu penawaran, untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan transaksi akan kembali kepada keputusan investor.

Related Tutorial

Author Detail

BIONS


Halo, saya DINA - chatbot BIONS, siap membantu kamu. Untuk memulai percakapan mohon lengkapi data berikut