Menurut analisa tim Research BNI Sekuritas pada bulan November 2023, terjadi pemulihan lebih lanjut pada volume grosir. Selain itu produksi dan ekspor pada 11M23 sesuai. Bagaimana detail analisanya? Dan bagaimana rekomendasi tim Research BNI Sekuritas? Cek selengkapnya dalam artikel ini!
Baca juga: Tracker Emiten Semen November 2023
Pada Nov 23, volume grosir dalam negeri 4W adalah 84,9 ribu unit (+6% MoM). Volume grosir 4W-11M23 mencapai 921 ribu unit (-2% YoY), mencatatkan 88%/88% untuk GAIKINDO/estimasi tim Research BNI Sekuritas pada tahun 2023F (rata-rata 3 tahun pada 11M: 89%). Sementara itu, volume grosir 4W ASII adalah 47,2 ribu unit (+6% MoM) dengan volume grosir 11M23 sebanyak 513 ribu unit (-1% YoY) dengan pangsa pasar yang tidak berubah sebesar 56% pada Nov 2023 seperti pada Okt 2023. Pada Nov 2023, pemulihan lebih lanjut pada volume grosir 2W dalam negeri berjalan lancar, dengan peningkatan volume sebesar 11% MoM, mencapai 572 ribu unit. Volume 2W pada 11M23 adalah 5,8 juta unit (+23% YoY), 93%/94% terhadap estimasi tim Research BNI Sekuritas/AISI pada 2023F (ratarata 3 tahun pada 11M: 92%) atau sejalan.
Pada November 2023, volume produksi 4W mencapai 113,9 ribu unit (-4% MoM), sebagian besar merek mengalami penurunan pertumbuhan MoM pada Nov 2023, kecuali Wuling dan Toyota. Pada 11M23, volume mencapai 1,3 juta unit (-3% YoY), sesuai dengan perkiraan tim Research BNI Sekuritas sebesar 90% (rata rata 3 tahun di 11M: 91%). Sementara itu, pada Nov 2023, total volume ekspor 4W mencapai 49,6 ribu unit (-8% MoM), dan volume komponen sebanyak 7,8 juta unit (-22% MoM). Pada 11M23, total volume ekspor 4W mencapai 527 ribu unit (+3% YoY), dan volume komponen sebanyak 142 juta unit (-8% YoY). Volume ekspor CBU/CKD pada 11M23 adalah 469 ribu/59 ribu unit (+11%/-35% YoY), masing-masing. Pencapaian ekspor CBU pada 11M23 sesuai dengan perkiraan tim Research BNI Sekuritas sebesar 94% (rata-rata 3 tahun di 11M: 91%). Peningkatan volume ekspor CBU terutama berasal dari negara-negara ASEAN sebesar 5% YoY (terutama oleh Filipina), Meksiko sebesar 74% YoY, dan negara-negara Amerika Selatan sebesar 1.175% YoY.
Pada Nov 2023, volume grosir BEV meningkat menjadi 1.942 unit (+12% MoM). Peningkatan yang signifikan dalam volume total berasal dari volume NETA V EV sebanyak 100 unit dan volume DFSK Seres sebanyak 67 unit, yang keduanya mulai tercatat pada Nov 2023. Jika dikecualikan volume penjualan NETA dan DFSK, volume penjualan BEV hanya meningkat sebesar 2% MoM. Dalam 11M23, volume grosir BEV adalah 13,9 ribu unit (+75% YoY) dengan pangsa pasar sebesar 1,5%. Namun, perlu dicatat bahwa angka grosir BEV tetap di bawah kendaraan hybrid, yang mengalami peningkatan menjadi 6.248 unit pada Nov 2023 (+5% MoM). Peningkatan volume total dipimpin oleh Suzuki Ertiga Hybrid dan Suzuki XI-7 Hybrid dengan volume masing-masing 592 unit/1.482 unit (129%/58% MoM).
Kinerja volume model hybrid terlaris lainnya bervariasi, misalnya volume Toyota Innova Zenix mengalami penurunan sebesar 16% MoM menjadi 2.758 unit, volume Toyota Yaris Cross meningkat sebesar 2% MoM menjadi 553 unit, dan volume All New Honda CRV 2.0 sedikit menurun sebesar 0.4% MoM menjadi 488 unit. Volume hybrid pada 11M23 adalah 46,2 ribu unit (+1.544% YoY), menunjukkan pangsa pasar sebesar 5%.
Hybrid dapat terus melampaui model BEV di Indonesia meskipun pembebasan bea masuk baru untuk BEV
Pada Des 2023, pemerintah melalui Keputusan Presiden 79/2023 memperbaiki insentif percepatan BEV. Poin penting: 1) pemerintah memberikan pembebasan bea masuk impor BEV CBU hingga 2025 bagi produsen otomotif yang berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas di Indonesia; 2) pemerintah memperpanjang periode peningkatan local content requirements (LCR) untuk produksi BEV 4W di Indonesia setidaknya 40% hingga akhir 2026, dibandingkan awalnya hingga akhir 2023. Sementara itu, BEV CBU impor akan tetap dikenakan PPN normal sebesar 11%. Hal ini berbeda dengan pembebasan PPN sebesar 10% yang diberikan pemerintah untuk BEV setidaknya 40% LCR, hingga akhir 2023, yang kemungkinan akan diperpanjang.
Dampak terbatas dari kasus uji keselamatan kendaraan yang tidak benar oleh Daihatsu Motor Co.; Tetap pertahankan rating OW 3M/12M
Pada 20 Des 2023, Daihatsu Motor Co. di Jepang mengumumkan penghentian semua pengiriman setelah menemukan bahwa sebagian besar model mobilnya terpengaruh oleh uji keselamatan kendaraan yang tidak benar, mempengaruhi total 64 model, termasuk yang dipasok ke Toyota, Mazda, dan Subaru. Meskipun mengalami kemunduran ini, Astra Daihatsu Indonesia (ADM) diperkirakan akan mengalami dampak minimal, karena produknya sesuai dengan semua regulasi Indonesia dan mematuhi standar kualitas dan keselamatan yang ditetapkan pemerintah. ADM juga telah mendapatkan izin untuk melanjutkan ekspor ke 60 negara tujuan, dengan hanya sedikit yang menunggu persetujuan. Analisis sensitivitas tim Research BNI Sekuritas mengungkap potensi risiko downside dari setiap satu bulan tidak ada ekspor untuk ADM, tanpa produksi untuk kebutuhan ekspor ADM akan sangat tidak signifikan bagi ASII, DRMA, dan AUTO. Tim Research BNI Sekuritas reiterasi pandangan positif untuk sektor otomotif.
Saksikan Morning Investview BNI Sekuritas setiap harinya! Yuk mulai investasi kamu di BIONS by BNI Sekuritas! Download dan registrasi BIONS sekarang! Dapatkan promo menarik yang bisa kamu cek selengkapnya di sini.
Disclaimer on: Analisis, Informasi dan pendapat yang tercantum dalam dokumen ini, telah disusun berdasarkan informasi yang tersedia atau diperoleh dengan itikad baik dari sumber-sumber yang diyakini dapat dipercaya. Tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat oleh BNI Sekuritas mengenai keakuratan kelengkapan informasi yang terkandung di dalamnya. Analisis ini hanya untuk informasi Anda dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran, atau pemenuhan atas suatu penawaran, untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan transaksi akan kembali kepada keputusan investor.
Author Detail
BIONS