Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang alat besar yaitu PT United Tractors Tbk dengan kode saham UNTR pada bulan Desember 2023 lalu melalui anak perusahaannya Dnusa Tambang Nusantara (DTN) merealisasikan akuisisi 66,67% saham Anugerah Surya Pacific Resources (ASPR). Selain itu, perusahaan juga merealisasikan akuisisi 70%/70% saham di Stargate Pacific Resources (SPR)/Stargate Mineral Asia (SMA), yang sebelumnya dimiliki oleh ASPR. Total nilai transaksi adalah Rp4,8 triliun dan dibayar penuh dengan 50% hutang dan 50% tunai.
Bagaimana detail analisa tim Research BNI Sekuritas terhadap aktivitas UNTR? Dan bagaimana rekomendasi tim Research BNI Sekuritas untuk para investor UNTR? Cek selengkapnya dalam artikel ini!
Baca juga: Ringkasan Bulanan Sektor Industri Otomotif, November - Desember 2023
ASPR memiliki dua tambang nikel di Konawe Utara, dimana salah satu tambang yang sudah beroperasi adalah blok Selatan, yang memiliki cadangan bijih sebesar 80 juta ton (yaitu 20 juta ton mengandung 1,8% Ni dan 60 juta ton mengandung 1,2% Ni), per Desember 2023. Dalam empat tahun terakhir, rata-rata produksi bijih Ni adalah sekitar 400 ribu-500 ribu ton per tahun. Produksi diperkirakan akan meningkat menjadi 2,5 juta ton Ni pada tahun 2025F, dan dapat mencapai 10-15 juta ton per tahun dalam jangka panjang.
Pasca akuisisi, ASPR berencana untuk mengembangkan dua lini RKEF dengan total kapasitas sebesar 13ktNi-14ktNi per tahun, memproduksi NPI dengan kandungan ~10% Ni, dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2025F. Tim Research BNI Sekuritas memperkirakan produksi NPI sebesar 6,5ktNi pada FY26F, dengan asumsi utilisasi sebesar 50% pada tahun pertama operasi. UNTR menyebutkan bahwa ASPR juga berencana untuk melakukan studi lebih lanjut untuk produksi midstream, yaitu untuk pengembangan nickel converter dan HPAL.
Kebutuhan belanja modal ASPR diperkirakan sebesar ~US$150 juta untuk dua lini smelter RKEF, yang tim Research BNI Sekuritas perkirakan akan digunakan pada FY24-25F, dan sekitar US$70 juta untuk kebutuhan tambang dan kebutuhan lainnya pada FY24F. Tim Research BNI Sekuritas mengasumsikan belanja modal ASPR akan didanai oleh 70% utang dan 30% ekuitas. Oleh karena itu, hal ini menyebabkan asumsi utang meningkat pada FY24-25F.
Pada 27 Desember 2023, UNTR juga telah merealisasikan akuisisi 49,5% saham Supreme Energy Sriwijaya (SES), lebih tinggi dari rencana awal 40,5% pada saat CSPA. Total nilai transaksi mencapai Rp804 miliar, mengimplikasikan 4,2x kapitalisasi pasar/kapasitas terpasang, atau lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan panas bumi yang terdaftar di Indonesia dan lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis di dunia.
Sampai dengan 11M23, pencapaian volume penjualan alat berat (HE) sebesar 5.661 unit (-7% yoy) dan volume penambangan emas sebesar 167 ribu oz (-37% yoy) sejalan dengan ekspektasi tim Research BNI Sekuritas dan target perusahaan. Pada 11M23, produksi batubara mencapai 121 juta ton (+15% yoy), sesuai dengan perkiraan tim Research BNI Sekuritas/perusahaan sebesar 93%/93% (pencapaian rata-rata 3 tahun di 11M: 91%).
Pada 11M23, volume penjualan batubara thermal/metalurgi adalah 8,2 juta ton/2,3 juta ton (+15% yoy/+10% yoy). Total volume penjualan batubara adalah 10,5 juta ton (+14% yoy), di atas estimasi tim Research BNI Sekuritas (103% dari estimasi FY23F), tetapi sejalan dengan estimasi perusahaan di 95% (rata-rata pencapaian 3 tahun 11M:92%). Jika kinerja volume Desember 2023 dapat sejalan dengan ekspektasi tim Research BNI Sekuritas, maka NP inti FY23F dapat mencapai Rp21 triliun, atau 115% dari estimasi saat ini dan 107% dari estimasi konsensus.
Tim Research BNI Sekuritas mempertahankan rekomendasi BUY 3M/12M dengan TP yang sedikit lebih tinggi di Rp28.300. Perubahan estimasi tim Research BNI Sekuritas memperhitungkan harga komoditas aktual di tahun 2023, dan aset baru yang diakuisisi. Menurut Tim Research BNI Sekuritas, katalis jangka pendek untuk saham ini dapat berasal dari hasil FY23F yang lebih baik dari perkiraan. Sementara itu, peningkatan eksposur laba non-batubara secara bertahap pada FY24-25F akan positif untuk jangka panjang. Tim Research BNI Sekuritas memperkirakan kontribusi pertambangan logam dan energi terbarukan terhadap net profit inti dapat meningkat menjadi 16%/18% pada FY24F/25F vs 8% pada FY23F. Risiko utama: volume dan harga yang lebih rendah dari perkiraan.
Mulai investasi kamu di BIONS by BNI Sekuritas! Download dan registrasi BIONS sekarang! Dapatkan promo menarik yang bisa kamu cek selengkapnya di sini.
Disclaimer on: Analisis, Informasi dan pendapat yang tercantum dalam dokumen ini, telah disusun berdasarkan informasi yang tersedia atau diperoleh dengan itikad baik dari sumber-sumber yang diyakini dapat dipercaya. Tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat oleh BNI Sekuritas mengenai keakuratan kelengkapan informasi yang terkandung di dalamnya. Analisis ini hanya untuk informasi Anda dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran, atau pemenuhan atas suatu penawaran, untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan transaksi akan kembali kepada keputusan investor.
Author Detail
BIONS