Ketika kita berinvestasi, tentunya kita ingin mendapatkan jatah keuntungan perusahaan. Secara tidak langsung, kita sudah memberikan sumbangan dana untuk keberlangsungan dan pertumbuhan perusahaan tersebut. Dengan begitu, kita memiliki hak untuk ikut menikmati keuntungan yang didapatkan, bukan. Namun, jika investasi kita berbentuk reksa dana, dana kita digabung dengan banyak investor lain. Lantas, bagaimana cara kerja pembagian dividennya? Apakah pembagian tersebut akan mempengaruhi NAB reksa dana? Dan apakah jika NAB-nya rendah merupakan pertanda buruk? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, langsung aja, yuk, kita simak artikelnya!

Baca juga: Cara Mendapatkan Dividen Dari Investasi Saham dan Cara Menghitungnya

Cara Kerja Dividen Reksa Dana

Dividen adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara berkala (umumnya per tahun) oleh suatu perusahaan kepada pemegang saham dari keuntungannya. Meskipun istilah ini lebih lumrah di kalangan investor saham, investor reksa dana juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan pembagian dividen. Perbedaan antara dividen reksa dana dan dividen saham terletak pada darimana dividen itu dihasilkan. Dividen saham dihasilkan dari keuntungan operasional perusahaan, sementara dividen reksa dana dihasilkan oleh aset yang mendasarinya. Seperti misalnya reksa dana saham, manajer reksa dana tentunya akan mendapatkan dividen dari saham-saham dalam portofolio mereka. 

Setiap MI (manajer investasi) biasanya menerapkan kebijakan yang berbeda beda terkait dividen yang dihasilkan oleh suatu produk reksa dana nya, ada yang hasil dividen nya diinvestasikan kembali, ada yang membagikan dividennya dalam bentuk unit penyertaan dan ada juga yang dividen reksa dananya dibayarkan secara tunai.

Sebagian reksa dana biasanya akan menerapkan kebijakan pembagian hasil investasi dari dividen untuk dibukukan kembali atau diinvestasikan kembali (reinvestasi). Sehingga hasil dividennya akan meningkatkan  nilai aktiva bersih (NAB) suatu reksa dana.

Dividen Mempengaruhi NAB Reksa Dana?

Ketika sebuah reksa dana membagikan dividen, pendapatannya dibagikan kepada para investor. Hal ini membuat NAB reksa dana turun karena asetnya menjadi berkurang sebesar jumlah pembayaran dividen. Perlu diketahui bahwa NAB reksa dana dihitung dengan membagi nilai total aset reksa dana dengan jumlah unit beredar. Oleh karena itu, NAB menurun pasca pembagian dividen.

Walaupun NAB pada saat itu mengalami penurunan, investor reksa dana sebenarnya tidak benar benar rugi karena investor mendapatkan tambahan unit reksa dana di portofolio sebagai gantinya.

NAB Menandakan Kinerja Reksa Dana?

Rendahnya NAB tidak selalu mengindikasikan bahwa kinerja reksa dana itu buruk meskipun terdapat korelasi antara kedua hal tersebut. Nyatanya, NAB suatu reksa dana dapat berfluktuasi karena berbagai faktor, seperti kondisi pasar, perubahan portofolio, dan biaya pengelolaan reksa dana tersebut.

Ketika kamu hendak mengevaluasi kinerja reksa dana, ada beberapa hal yang penting dipertimbangkan, seperti riwayat pengembalian modal, rasio biaya, strategi investasi, dan manajemen secara keseluruhan. Kinerja reksa dana harus dievaluasi berdasarkan riwayat imbal hasil (historical returns), rasio pengeluaran (expense ratios), dan seberapa baik reksa dana tersebut mencapai tujuan investasinya, bukan hanya berdasarkan NAB belaka. Hal-hal tersebutlah yang Kamu perlu tinjau ketika hendak berinvestasi reksa dana.

Nah, setelah mengetahui hal-hal di atas, pasti Sobi jadi semakin tahu bahwa tidak cuma investasi saham yang bisa membayar dividen. Jadi, Sobi gak perlu khawatir investasi mana saja yang kira-kira akan cuan!

So, langsung aja yuk, diversifikasi portofolio Sobi dengan reksa dana #BersamaBIONS! Download dan registrasi sekarang untuk capai peluang investasimu! Dapatkan kombo hadiah menarik berupa Voucher 50K plus Cashback 100% Fee Broker dengan menggunakan kode referal BIONS. Mulai investasi kamu  #BersamaBIONS!