Salah satu jenis reksa dana yang bisa kamu jadikan opsi portofolio adalah reksa dana indeks, reksa dana ini dapat diperjualbelikan sewaktu-waktu setiap hari bursa. Reksa dana indeks ditujukan bagi investor yang menginkan transparansi atas investasinya.
Reksa dana indeks termasuk reksa dana yang cocok untuk investasi jangka panjang loh. Yuk kita simak pengertian, kelebihan serta kekurangan reksa dana ini.
Baca Juga: Keunggulan Investasi Reksa Dana, Cocok untuk Pemula dan Minim Risiko
Reksa dana indeks adalah reksa dana yang pengelolaan dananya diinvestasikan pada saham atau obligasi sesuai dengan indeks tertentu yang dijadikan acuan. Reksa dana jenis ini mendapatkan hasil investasi yang sesuai dengan indeks acuan tertentu.
Dalam hal ini, indeks yang dimaksud adalah indeks harga saham-saham dan obligasi. Seperti contoh Indeks yang paling umum dan banyak beredar di pasaran adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks IDX LQ45, dan juga indeks IDX30.
Pergerakan kinerja reksa dana indeks dipengaruhi oleh tingkat fluktuatif dari indeks yang dijadikan acuan. Reksa dana ini adalah salah satu jenis reksadana yang tergolong memiliki risiko tinggi seperti reksadana saham, karena portofolio investasinya >80% berisi saham.
Kinerja reksa dana indeks cenderung menyerupai indeks acuannya. Oleh karena itu, baik atau buruknya kinerjanya tak diukur atas seberapa besar return yang dihasilkan, melainkan diukur berdasarkan selisih antara kinerja reksa dana dengan indeks acuannya.
Dalam reksa dana indeks, pengelolaannya dilakukan secara pasif karena mengikuti indeks tertentu yang dijadikan acuan. Dengan begitu, manajer investasi tidak perlu melakukan analisis yang mendalam untuk mengetahui kinerja dan memproyeksikan harga saham-saham. Peran manajer investasi pada reksa dana jenis ini adalah meniru pilihan portofolio dari suatu indeks saham atau indeks obligasi.
Reksa dana indeks cocok untuk investor dengan profil risiko agresif dengan tujuan investasi jangka panjang sama seperti reksa dana saham. Namun apa yang membedakan keduanya? Perbedaan yang sangat mencolok antara reksa dana indeks dengan reksa dana saham adalah terkait cara pengelolaan portofolionya. Reksa dana saham cenderung dikelola secara aktif oleh manajer investasi. Dalam hal ini, manajer investasi bertindak dalam memilih mana saham yang akan mereka jual dan beli. Sedangkan, reksa dana indeks dikelola secara pasif karena mengikuti indeks tertentu. Jadi, reksa dana indeks bertujuan untuk menghasilkan tingkat return yang menyerupai return indeks yang dijadikan acuan.
Reksa dana indeks memiliki keuntungan yang berbeda dengan reksa dana lainnya. Berikut ini kelebihan dalam berinvestasi pada reksa dana jenis ini:
1. Modal yang Terjangkau dibandingkan Saham
Kamu tak butuh modal yang banyak saat ingin berinvestasi pada reksa dana indeks. Cukup dengan 10 ribu rupiah saja kamu sudah bisa berinvestasi pada indeks acuan yang kamu inginkan. Tentu ini jauh lebih murah dibandingkan jika kamu membeli saham secara langsung di bursa yang minimal pembeliannya minimal 1 lot (100 lembar).
2. Berisi Saham-Saham Unggulan
Pada umumnya, indeks acuan berisi saham-saham telah diseleksi menggunakan kriteria tertentu. Jika kamu berinvestasi di reksa dana indeks secara tidak langsung kamu telah memiliki saham-saham yang berada pada indeks tersebut. Sebagai contoh indeks LQ45 yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi besar, serta fundamental perusahaan yang baik. Dengan membeli reksa dana indeks LQ45, maka secara tidak langsung kamu telah memiliki saham-saham yang tergabung dalam indeks tersebut dan portofolio mu telah terdiversifikasi secara otomatis.
3. Likuiditas Tinggi
Reksa dana indeks bisa dikatakan sejenis dengan reksa dana terbuka, karena bisa dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari di bursa.
1. Bergantung Pada Fluktuasi Pasar
Besaran NAB reksa dana bisa mengalami fluktuasi yang bergantung dengan harga pasar dan indeks. Maka, adanya penurunan NAB ini merupakan refleksi atas penurunan harga pasar dari instrumen yang dimasukkan dalam portofolio reksa dana.
Jika kinerja bursa mengalami penurunan secara signifikan, maka nilai NAB juga akan mengalami penurunan. Demi menghindari kondisi ini, investor dapat memantau kondisi pasar dengan melihat informasi NAB unit reksa dana.
2. Tidak Fleksibel
Dikarenakan kinerja reksa dana indeks mengikuti indeks acuannya, maka manajer investasi tidak bisa secara fleksibel membeli saham-saham di luar indeks tersebut. Semisal jika kamu berinvestasi pada Indeks LQ45, maka kamu tidak dapat berinvestasi pada saham di luar 45 saham yang tergabung dalam Indeks LQ45 tersebut.
Baca Juga: Investasi Reksa Dana: Calon Investor Wajib Tahu
Berinvestasi pada reksa dana indeks dapat menjadi pilihan untuk investor yang belum ingin langsung terjun ke bursa saham, namun tetap ingin memperoleh keuntungan yang optimal. Saat ini dengan perkembangan teknologi yang memudahkan masyarakat, kamu dapat berinvestasi reksa dana indeks dengan mudah. BNI Sekuritas menghadirkan aplikasi multi investasi bernama BIONS. Bersama BIONS kamu dapat berinvestasi pada berbagai reksa dana termasuk reksa dana indeks. Yuk, download dan registrasi BIONS sekarang untuk mulai investasi reksa dana indeks bersama BIONS.
Author Detail
BIONS