Dalam dunia investasi, salah satu metode yang populer digunakan oleh para investor adalah analisis teknikal saham. Analisis teknikal merupakan pendekatan yang melibatkan penggunaan grafik harga historis dan indikator teknikal untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Dengan memahami prinsip-prinsip analisis teknikal, investor dapat mengidentifikasi tren pasar, titik masuk dan titik keluar yang optimal, serta potensi keuntungan yang pasti ada.
Salah satu hal yang perlu dipahami pada saat melakukan analisis teknikal adalah indikator saham. Indikator saham dapat mengidentifikasi momen yang tepat untuk membeli atau menjual saham, serta mengkonfirmasi atau mengoreksi sinyal yang diberikan oleh analisis grafik. Ada 7 indikator saham yang penting untuk dipahami oleh setiap investor yang tertarik pada analisis teknikal. Apa saja 7 indikator tersebut? Yuk kita simak penjelasan berikut!
Moving average adalah salah satu indikator yang paling umum digunakan dalam analisis teknikal. Ini adalah rata-rata harga saham selama periode waktu tertentu, yang membantu mengidentifikasi tren dan level support/resistance. Moving Average dapat dihitung dengan menggunakan harga penutupan (Closing Price), harga terbuka (Open Price), harga tertinggi (High Price), harga terendah (Low Price), atau beberapa kombinasi dari harga-harga tersebut. Dalam praktiknya, Moving Average digunakan untuk melihat arah tren harga secara keseluruhan. Moving Average yang bergerak ke atas menunjukkan tren harga yang naik (uptrend), sedangkan Moving Average yang bergerak ke bawah menunjukkan tren harga yang turun (downtrend).
RSI adalah indikator momentum yang mengukur kekuatan dan kelemahan harga saham. RSI memberikan sinyal apakah suatu saham sudah oversold (terlalu murah) atau overbought (terlalu mahal). RSI menghitung perbandingan antara kenaikan harga rata-rata dan penurunan harga rata-rata dalam periode waktu tertentu. Indikator ini memiliki rentang nilai antara 0 hingga 100. Nilai RSI di atas 70 menunjukkan kondisi jenuh beli, yang dapat mengindikasikan kemungkinan adanya penurunan harga di masa depan. Sebaliknya, nilai RSI di bawah 30 menunjukkan kondisi jenuh jual, yang dapat mengindikasikan kemungkinan adanya kenaikan harga di masa depan.
Bollinger Bands adalah indikator yang digunakan untuk mengukur volatilitas harga pasar, yang terdiri dari tiga garis di sekitar harga saham yang membantu mengidentifikasi kondisi pergerakan market. Indikator ini terdiri dari tiga garis yang tergambar di sekitar harga aset: middle band (garis tengah), upper band (garis atas), dan lower band (garis bawah). Apabila harga menyentuh upper band dan harga penutupan masih di bawah upper band, maka kondisi ini yang dinamakan overbought. Sebaliknya bila candle harga menyentuh lower band, dan harga penutupan masih di atas lower band, maka disebut sebagai oversold. Bollinger Bands dapat digunakan bersama dengan indikator lain atau alat analisis teknikal untuk mengkonfirmasi sinyal dan membantu dalam pengambilan keputusan perdagangan.
MACD adalah indikator tren yang membandingkan moving average jangka pendek dan jangka panjang. Ini membantu mengidentifikasi tren dan memberikan sinyal potensial. Indikator ini terdiri dari dua komponen utama: MACD line (garis MACD) dan signal line (garis sinyal). Ketika garis MACD berada di atas level nol, itu mengindikasikan tren bullish yang kuat, sedangkan ketika garis MACD berada di bawah level nol, itu mengindikasikan tren bearish yang kuat. MACD dapat digunakan dalam berbagai kerangka waktu dan pasar, tetapi umumnya lebih efektif digunakan dalam kerangka waktu yang lebih panjang untuk mengidentifikasi tren yang lebih besar.
Stochastic Oscillator adalah indikator momentum yang mengukur lokasi harga penutupan terhadap kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pada dasarnya, stochastic oscillator membandingkan harga penutupan terakhir dengan kisaran harga selama periode waktu tertentu.
Volume adalah indikator yang menunjukkan seberapa banyak saham yang diperdagangkan dalam suatu periode waktu. Volume yang tinggi dapat menunjukkan minat pasar yang kuat dan memberikan konfirmasi terhadap pergerakan harga, begitupun sebaliknya volume yang rendah dapat menunjukan minat pasar yang sedang jenuh.
Fibonacci Retracement adalah indikator yang didasarkan pada urutan angka Fibonacci. Fibonacci retracement digunakan untuk mengidentifikasi tingkat dukungan (support) dan resistensi (resistance) potensial dalam pergerakan harga. Alat ini terdiri dari beberapa tingkat yang menunjukkan pergerakan harga yang diharapkan sebagai area dimana harga mungkin mengalami penarikan (retracement) sebelum melanjutkan trennya.
Dengan memahami dan menggunakan 7 indikator saham di atas, investor dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengidentifikasi peluang dan mengambil keputusan investasi yang lebih baik. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada indikator tunggal yang dapat memberikan sinyal yang 100% akurat. Kombinasikanlah beberapa indikator dan gunakanlah dengan bijak untuk membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.
BIONS punya fitur chart dengan 7 indikator saham diatas yang dapat memudahkan kamu untuk melakukan analisa hanya dalam satu aplikasi! Yuk investasi Bersama BIONS! Download dan registrasi sekarang untuk raih peluang investasimu! Dapatkan kombo hadiah menarik yaitu voucher 50k dan cashback 100% fee broker dengan menggunakan kode referal BIONS.
Author Detail
BIONS