BIONS | 2022-11-10

Kenali Istilah ARA dan ARB dalam Saham

 

 

Sebagai investor yang mau terjun ke pasar saham, kamu harus tau nih istilah saham ARA dan saham ARB. ARA atau Auto Reject Atas dan ARB atau Auto Reject Bawah merupakan mekanisme perdagangan dalam pasar modal untuk melindungi investor. Yuk kita kenali istilah investasi ini secara lebih lanjut agar membantu menguasai dunia investasi saham.

Baca Juga: E-IPO: Beli Saham IPO Secara Online Tanpa Ribet

 

Mengenal Auto Rejection

Auto rejection adalah batasan minimum dan maksimum kenaikan dan penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan di bursa efek. Auto rejection ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memastikan perdagangan saham berjalan dalam kondisi wajar. 

Mekanisme auto rejection membantu investor ketika harga saham tengah mengalami fluktuasi yang tidak normal, maka secara otomatis sistem bursa akan menolak permintaan jual atau beli. Pembatasan ini  dibagi menjadi dua jenis, yaitu Auto Reject Atas (ARA) dan Auto Reject Bawah (ARB).

 

ARA Saham

Auto Reject Atas (ARA) adalah batas kenaikan harga tertinggi dari saham pada yang ditentukan dalam kurun waktu satu hari perdagangan. Artinya, pergerakan harga saham di pasar modal tidak bisa bergerak terus melebihi batas yang sudah ditentukan. 

Semua saham dapat berpotensi mencapai ARA setiap harinya, terutama bila terjadi pada momen-momen berikut:

  • Saat penawaran publik perdana atau Initial Public Offering (IPO).

  • Cum date, yaitu tanggal akhir dalam memiliki saham dan dapat memperoleh hak atas adanya aksi korporasi yang dilakukan oleh pihak emiten.

  • Munculnya sentimen positif di pemberitaan tentang ekspansi, akuisisi, dan juga proyek baru.

  • Dirilis laporan keuangan dan juga laporan tahunan perusahaan, yang menginformasikan keuntungan dan perkembangan perusahaan secara signifikan.

 

ARB Saham

ARB merupakan kebalikan dari ARA yaitu persentase batas penurunan maksimum dari suatu saham dalam satu hari. Dengan kata lain ARB saham adalah batas paling bawah dari harga saham dalam satu hari perdagangan. Oleh karena itu, setiap investor harus mempunyai kemampuan yang baik dalam menganalisa setiap pergerakan harga saham, termasuk ketika saham berpotensi ARB.

 

Ketentuan ARA dan ARB

Batas Auto Rejection diatur oleh Bursa Efek Indonesia. Bila dilihat secara historik batas ARB saham sendiri mengalami beberapa penyesuaian dalam kurun beberapa waktu. Sebelum pandemi maksimal ARB saham adalah 20% s/d 35% dan berubah menjadi 10% pada masa awal pandemi Maret 2020 lalu. Akan tetapi, aturan tersebut mengalami perubahan lagi sehingga penurunan maksimum dari saham yang ditetapkan BEI periode 2020 adalah 7%.

Berikut ketentuan ARA & ARB terbaru berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikeluarkan pada 30 Maret 2023 dengan nomor Kep-00055/BEI/03-2023 perihal Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, maka BEI akan melakukan implementasi normalisasi atas ketentuan batasan persentase Auto Rejection Bawah Tahap II (Auto Rejection Simetris) yang efektif mulai berlaku per hari Senin, 4 September 2023 dengan detail sebagai berikut:

Rentan Harga Batas ARA Batas ARB

Rp 50 - Rp 200 per lembar

35%

35%

Rp 200 - Rp 5.000 per lembar

25%

25%

Diatas Rp 5.000 per lembar

20%

20%

Baca Juga: Belajar Cara Analisis Fundamental Saham dengan Mudah

 

Simulasi ARA

Sebuah saham yang terus menerus mengalami kenaikan dalam satu hari, akan mendapati batasan ARA pada kategori tertentu. Contohnya, emiten ABCD yang memiliki harga di penutupan kemarin sebesar Rp 2.000, maka batas maksimal kenaikan sahamnya pada hari itu adalah 25%. Artinya, kenaikan maksimum harga saham emiten ABCD dalam sehari adalah Rp2.500 , yang didapat dari jumlah Rp2.000 + (Rp 2.000 x25%).    

Simulasi ARB

Saham emiten ABCD memiliki harga pada sore hari sebelumnya ditutup pada level 4000 rupiah. Batas ARB yang berlaku untuk PT ABC adalah sebanyak 7%. Dengan kata lain, penurunan maksimum harga saham PT ABCD dalam sehari adalah Rp 3,720, yang didapat dari jumlah Rp 4000 – (Rp 4000 x4%). Itu artinya, jika penurunan harga saham PT ABCD sudah mencapai batas bawah di harga Rp 3.720, maka saham dari PT ABCD akan terkena ARB.

 

Kesimpulan

Kesimpulannya, baik ARA maupun ARB bertujuan untuk membuat pasar berjalan pada kondisi yang wajar. Sebagai investor, kamu harus mempunyai kemampuan yang baik dalam menganalisa setiap pergerakan harga saham dan peka terhadap fluktuasi harga saham. Jadi bagaimana #SobatBIONS sudah siap menjadi ARA Hunter? Yuk mulai berinvestasi bersama BIONS By BNI Sekuritas dengan registrasi BIONS sekarang untuk berinvestasi dengan aman dan mudah Bersama BIONS !

Related Tutorial

Author Detail

BIONS


Halo, saya DINA - chatbot BIONS, siap membantu kamu. Untuk memulai percakapan mohon lengkapi data berikut