Ketika kita ingin berinvestasi pada suatu perusahaan, tentu hal utama yang dilakukan adalah melihat data perusahaan tersebut. Jika perusahaan yang diincar memiliki data keuangan yang stabil, peluang bullish tentunya akan semakin besar. Inilah yang diinginkan semua investor, dan Sobi juga termasuk pastinya! So, kita cari tahu yuk, salah satu perhitungan untuk menelaah saham, yakni EBITDA! Artikel ini akan membahas apa itu EBITDA? Apa saja kegunaannya? Dan apa saja kekurangannya? Yuk, langsung aja disimak!
Baca juga: Tren Dalam Saham, Bullish dan Bearish!
EBITDA adalah singkatan dari earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization. EBITDA dapat dimaknai juga sebagai laba kotor, yakni pendapatan sebelum (dikurangi) bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Tujuan dari tak dihitungnya biaya-biaya ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dalam mencetak laba dengan menghilangkan faktor-faktor yang menjadi kewenangan pemilik bisnis, seperti pembiayaan hutang, struktur modal, metode penyusutan, dan pajak, dengan begitu dapat memberikan investor sekilas gambaran mengenai profitabilitas perusahaan sebelum melakukan analisis lebih mendalam.
EBITDA memiliki segudang manfaat untuk investor. Secara garis besar, EBITDA dapat memberikan gambaran besar mengenai pertumbuhan dan menunjukkan seberapa baik model bisnis tersebut bekerja. Melalui EBITDA, investor dapat melihat bahwa operasi perusahaan yang sedang berjalan dapat menghasilkan arus kas. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai profitabilitas operasional dan arus kas secara umum, sehingga memungkinkan perbandingan profitabilitas antara dua bisnis yang bergerak di bidang serupa.
Nilai arus kas tersebut juga dapat dilihat sehingga dapat diperkirakan apakah perusahaan tersebut diminati sebagai pilihan leverage buyout bagi calon investor. Ketika suatu perusahaan diakuisisi, hutang tak akan dialihkan kepada pembeli atau investor. Perusahaan akan cenderung lebih fokus pada bagaimana bisnis tersebut meraih pelanggan dan kelancaran arus kas. Karena itulah, investor sering melihat EBITDA sebagai salah satu acuan analisis ketika hendak berinvestasi.
Meski kerap digunakan untuk mengukur kinerja operasional dan profitabilitas perusahaan, EBITDA bukanlah metrik yang diakui berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU). Hal ini disebabkan karena jika sebuah perusahaan meningkatkan fokus pada EBITDA, investor akan berpikir bahwa perusahaan kurang transparan dan melebih-lebihkan profitabilitas mereka.
Alasan lain investor jarang mengacu hanya pada EBITDA adalah karena perhitungannya yang tidak mempertimbangkan modal dan pengeluaran, namun hanya fokus pada likuiditas perusahaan dan kemampuan mengelola kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan dapat memanipulasi EBITDA melalui praktik akuntansi, yang berpotensi memberikan gambaran keuangan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Jika seseorang ingin menggunakan EBITDA, perlu disertai dengan perhitungan lain dan pemahaman mendalam tentang keuangan perusahaan untuk mendapatkan gambaran kinerja yang lebih akurat dan komprehensif.
Nah, setelah membaca penjelasan mengenai EBITDA, tentunya Sobi menjadi lebih tau nih salah satu kiat menilik data keuangan perusahaan. Jadi, Sobi menjadi tambah cermat dalam ketika berinvestasi dan peluang cuan pasti jadi lebih besar!
So, langsung aja yuk, mulai aplikasikan ilmunya dengan berinvestasi #BersamaBIONS! Download dan registrasi sekarang untuk capai peluang investasimu! Dapatkan kombo hadiah menarik berupa Voucher 50K plus Cashback 100% Fee Broker dengan menggunakan kode referal BIONS. Mulai investasi kamu #BersamaBIONS!
Author Detail
BIONS