BIONS | 2023-05-12

Psikologi Siklus Pasar - (The Psychology of Market Cycle)

 

 

Pergerakan  yang terjadi di pasar modal selalu fluktuatif. Selain kondisi ekonomi, fundamental perusahaan, aksi korporasi perusahaan dan isu yang beredar psikologis para investor juga salah satu yang mempengaruhi pergerakan harga di pasar. Grafik pergerakan harga akan menimbulkan perasaan optimis dan pesimis yang menjadi bentuk terlibatnya emosi dan perasaan dalam keputusan investasi. Bagaimana bisa emosi serta perasaan para investor dan trader mempengaruhi pergerakan harga saham? Yuk kita simak mengenai psikologi siklus pasar di bawah ini!

Apa itu psikologi siklus pasar?

Psikologi siklus pasar adalah sebuah pernyataan bahwa emosi dari investor mempengaruhi siklus pergerakan pasar. Ide ini menghasilkan jenis analisis yang berbeda ketika melihat kondisi pasar dan grafik harga nya. Naik dan turunnya harga mempengaruhi emosi dan perasaan investor dan trader yang menimbulkan respon untuk menjual, membeli, atau tetap hold kepemilikan sahamnya. Singkatnya psikologi siklus pasar menggambarkan respon yang dilakukan berdasarkan suasana hati para pelaku pasar pada satu titik tertentu. 

 

Bagaimana emosi investor berubah dalam siklus pasar?

Dalam psikologi pasar, siklus memberikan para investor dan trader perspektif yang berbeda terhadap apa yang sedang terjadi dan mereka akan memunculkan nalar yang masuk akal. Psikologi siklus pasar mengasumsikan bahwa emosi trader berbeda ketika sedang menghadapi uptrend dan downtrend.

Tentu saja, tren naik dan tren turun bukanlah garis lurus karena emosi mempengaruhi perilaku pasar seperti yang akan kita lihat di bawah ini.

 

Dalam Kondisi Uptrend

Optimism

Emosi yang dirasakan oleh trader setelah pergerakan sideways, fase distribusi dan harga mulai naik.

Excitement

Kenaikan harga tidak berhenti dan trader merasa mereka membuat keputusan yang tepat.

Thrill

Harga terus naik hingga tidak ada alasan untuk berfikir akan hasil negatif yang mungkin terjadi.

Euphoria

Trader merasa sangat senang dan sukses akan investasi mereka. Tidak jarang banyak trader baru yang masuk di fase ini karena mereka ikut tergiur dengan berita yang tersebar.

 

Dalam Kondisi Downtrend

Anxiety

Mulai ada sesuatu yang tidak beres. Tahap ini memimpin pasar ke puncaknya biasanya dengan aset overbought yang tidak didukung oleh volume. Harga mulai turun.

Denial

Bahkan saat pasar perlahan melemah, trader tidak dapat mempercayainya dan terkadang mereka didukung oleh kenaikan harga singkat namun tidak didukung oleh volume.

Fear

Harga benar-benar turun drastis, trader mulai berpikir bahwa pergerakan ini benar terjadi.

Desperation

Harga tak kunjung membaik, di fase ini trader benar-benar kebingungan.

Panic

Mungkin tidak ada yang bisa dilakukan karena ini adalah fase bearish.

Capitulation

Karena tidak tahu harus melakukan apa, trader menjual semua asetnya dan tidak jarang mereka kehilangan banyak uangnya. 

Despondency

Setelah mengalami kerugian, banyak trader yang tidak ingin masuk ke pasar lagi.

Depression

Saatnya untuk refleksi dan bertanya bagaimana itu bisa terjadi?

 

Fase Kembali ke Uptrend

Hope

Karena pasar secara alami bergerak dalam siklus, ada titik di mana pasar berhenti turun dan memulai pergerakan sideways atau disebut juga fase akumulasi karena ini adalah tahap yang ditunggu oleh trader dan investor untuk membeli.

Relief

Tren mulai naik, dan mereka yang mengalami kerugian berpikir bahwa mungkin intuisi mereka benar. Di fase ini siklus dimulai lagi, begitu juga dengan semua emosi yang terlibat.

 

Bagaimana cara trader dan investor memanfaatkan psikologi pasar?

Para investor sering menggunakan psikologi pasar untuk memutuskan kapan harus masuk dan keluar pasar. Pada dasarnya yang mereka lakukan adalah bertindak sebagai pengamat yang menghindari perdagangan emosional tetapi menggunakan emosi pedagang dan investor yang awam untuk keuntungan mereka. Misalnya, seorang trader berpengalaman biasanya dapat melihat tahap pasar di mana orang benar-benar putus asa dan hal ini menyebabkan kapitulasi pasar. Dalam hal ini, sementara sebagian besar trader telah menjual asetnya, trader yang menggunakan psikologi siklus pasar justru mendapatkan keuntungan dari tahap ini untuk membeli aset dengan harga diskon.

Lalu bagaimana trader tersebut bisa melihat tahapan yang berbeda? Untuk melihat tahapan yang berbeda ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu analisis teknis dan psikologi pasar. Lalu bagaimana analisis teknis dan psikologi pasar berpengaruh terhadap trader?

 

Analisis teknis dan psikologi pasar

Mereka yang melakukan analisis teknis cenderung membaca grafik sebagai semacam buku di mana kamu bisa dapat menemukan semua info yang diperlukan untuk merencanakan langkah selanjutnya. Contoh yang bisa kamu gunakan adalah strategi Wyckoff: Dengan menganalisis harga dan volume, akan dapat mengikuti aturan yang diteorikan oleh investor populer dan mengatur strategi mereka. Berkat munculnya digitalisasi juga menjadi lebih mudah untuk menggunakan analisis dan indikator teknis. Misalnya, indikator seperti Bollinger Bands dapat membantu kamu memahami kapan suatu aset overbought atau oversold. Selama indikator tersebut diatur dengan benar akan memungkinkan untuk kamu menghubungkan harga dengan tahapan emosional pasar tertentu.

Siklus psikologi pasar bisa menjadi salah satu komponen analisa kamu. Setelah kamu bisa membaca pola dari siklus psikologi pasar, kamu bisa lebih memahami respon apa yang harus dilakukan akan suatu peristiwa pada titik tertentu pergerakan harga saham. Kamu bisa pahami siklus psikologi pasar lebih mendalam lagi dengan fitur yang tersedia di BIONS seperti fitur Chart untuk menunjang analisa kamu! Nikmati kelengkapan fitur BIONS, Registrasi sekarang dan raih peluang investasimu!

 

BIONS tersedia di App Store, Play Store dan Desktop. Klik disini untuk download BIONS!

Related Tutorial

Author Detail

BIONS


Halo, saya DINA - chatbot BIONS, siap membantu kamu. Untuk memulai percakapan mohon lengkapi data berikut