bion.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan akan ada tiga perusahaan rintisan (startup) unicorn, yang akan melaksanakan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa pada Semester I 2022 mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Komisaris PT Bursa Efek Indonesia, Pandu Sjahrir dalam gelaran Indonesia Knowledge Forum (IKF) X-2021. Dikutip dari CNBC Indonesia, Pandu mengatakan bahwa akan ada beberapa perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi unicorn (US$ 1 miliar) dan decacorn (US$ 10 miliar) yang berpotensi melantai di Bursa.
Ia juga memaparkan ada 3 perusahaan yang direncanakan akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2022. Perusahaan tersebut ialah Sicepat Ekspres, GoTo yang merupakan entitas gabungan Gojek dan Tokopedia, serta Traveloka juga direncanakan akan melantai di tahun yang sama.
Untuk diketahui, SiCepat Ekspres merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang jasa logistik dan berfokus pada pengiriman barang yang dipesan secara daring. GoTo merupakan entitas gabungan dari startup besar Gojek dan Tokopedia, serta Traveloka adalah perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara daring.
Langkah GoTo, SiCepat, dan Traveloka untuk melantai di Bursa Efek Indonesia tahun depan menyusul debut Bukalapak sebagai unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek ndonesia pada awal Agustus 2021.
Saat itu, Bukalapak menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp850 untuk setiap sahamnya. Bukalapak berhasil meraup dana segar hingga IDR21,9 triliun, dan raihan dana ini menjadi yang terbesar di sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.
Kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor pendorong yang meningkatkan jumlah investor baru di pasar modal. Hal ini tentunya didukung dengan karakteristik generasi muda yang mayoritas melek teknologi.
Tahun ini saja, BEI mencatatkan sejumlah 2,2 juta investor baru yang didominasi oleh Milenial dan Gen Z. Menjadikan total investor saat ini tercatat lebih dari 6 juta orang.
Harapannya, setelah perusahaan unicorn ini berhasil melantai ke bursa, hal ini dapat memberikan semangat baru bagi pasar modal di Indonesia. Apalagi mengingat fenomena berkembangnya perusahaan teknologi ini telah terjadi di bursa Amerika Serikat (AS).
Pada tahun 2020, raksasa perusahaan teknologi AS sudah mencapai US$ 5,6 triliun, naik tajam dari satu dekade terakhir sebesar US$ 0,5 triliun. Sedangkan, nilai kapitalisasi pasar seluruh bank di AS pada tahun 2020 mencapai US$ 2,2 triliun, naik dari posisi US$ 1,3 triliun pada 2010.
Registrasi BIONS sekarang dan raih peluang investasimu!
BIONS tersedia di App Store, Play Store dan Desktop. Klik disini untuk download BIONS!
Author Detail
BIONS