Dibalik persentase nilai return investasi yang lebih tinggi daripada instrumen lainnya, investasi saham juga memiliki risiko kerugian dari nilai investasi awal. Apalagi dengan situasi sosial, ekonomi, dan politik yang tidak menentu, potensi kerugian muncul saat harga saham menurun lebih rendah dari ekspektasi. Demi membatasi kerugian investasi saham, cut loss dapat menjadi langkah yang tepat untuk kamu lakukan.
Cut loss adalah salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh investor untuk membatasi kerugian nilai investasi dengan cara menjual saham meski harga jual nilainya lebih rendah daripada harga beli. Langkah ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan kerugian yang lebih besar terjadi di masa depan. Pada kasus tertentu, jika investor memutuskan untuk tetap mempertahankan saham tanpa pertimbangan ataupun analisa malah bisa menghabiskan modal. Dengan begitu menerapkan cut loss perlu dilandasi dengan berbagai pertimbangan karena sifat dasar saham adalah fluktuatif, maka potensi pemulihan harga saham bisa juga terjadi.
Baca Juga: Belajar Investasi Saham: Investor Pemula Wajib Tahu
Pada dasarnya turunnya harga saham terjadi karena penawaran surat berharga tersebut mengalami lonjakan daripada permintaan. Fenomena ini dapat terjadi berdasarkan kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Misalnya dalam internal perusahaan terjadi perubahan kebijakan operasional, seperti akuisisi, merger, ataupun right issue. Selain itu kondisi eksternal perusahaan yang memengaruhi harga sama salah satunya dicerminkan oleh situasi perekonomian secara makro berupa situasi suku bunga acuan Bank Indonesia, inflasi, maupun nilai kurs.
Sebagai contoh, saat nilai mata uang Rupiah melemah terhadap Dolar Amerika Serikat, perusahaan importir akan memiliki beban utang mata uang asing. Dampaknya akan berujung pada lonjakan biaya operasional dan anjloknya harga saham yang ditawarkan. Sayangnya, kondisi penurunan kurs Rupiah bisa berlangsung dalam waktu yang tidak menentu, maka cut loss menjadi salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh para investor untuk mengurasi risiko kerugian portofolio saham.
Sebagai seorang investor tentunya kamu telah memahami bahwa potensi kerugian dapat terjadi kapan pun. Meskipun begitu, keputusan melakukan cut loss bukan solusi yang bisa dilakukan secara sembarangan. Berikut ini momen yang perlu kamu perhatikan dan pertimbangkan untuk memutusakan langkah cut loss!
1. Situasi istimewa
Pada jenis perusahaan tertentu suatu fenomena ataupun kejadian dapat menyebabkan terjadi penurunan harga saham. Contohnya periode awal Pandemi Covid-19 mayoritas harga saham anjlok karena melemahnya daya beli dan penurunan kinerja perusahaan seperti yang terjadi pada sektor pariwisata. Ketika kondisi pemulihan yang sulit diprediksi dan harga saham terus mengalami penurunan, cut loss bisa menjadi pilihan untuk memutus kemungkinan kerugian yang lebih besar di masa depan.
Bukan hanya kondisi eksternal, situasi istimewa lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah performa internal perusahaan. Apabila performa perusahaan bermasalah dan kinerjanya terus menurun, sahamnya pun tidak layak dipertahankan karena potensi harga yang terus menurun. Dengan begitu, memantau kondisi perusahaan sangat penting dilakukan untuk menentukan waktu yang tepat melakukan cut loss.
2. Batas toleransi kerugian
Investor dalam perdagangan saham perlu menentukan batasan kerugian tertinggi yang dapat diterima. Ketentuan batasan ini dapat ditentukan berdasarkan profil risiko yang mencerminkan kondisi finansial sang investor. Jika harga saham terus menurun dan hampir mencapai batas toleransi kerugian yang telah ditentukan, sebaiknya cut loss dapat dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
3. Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencangkup informasi pergerakan seluruh harga sama yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika secara umum nilai harga saham mengalami penyusutan akibat adanya krisis ekonomi maupun isu dalam negeri, investor dapat memeriksa apakah kondisi tersebut memberikan pengaruh perubahan pada kinerja fundamental perusahaan. Jika hal tersebut terjadi, cut loss dapat dilakukan.
Cut loss bukan hanya sekadar langkah untuk membatasi kerugian investasi. Lebih dari itu, langkah ini dipilih untuk melindungi keuntungan investasi portofolio saham mu. Maka dari itu, terdapat beberapa jalan yang dapat ditempuh untuk melakukan cut loss. Inilah cara yang bisa kamu tempuh:
1. Buat ambang batas kerugian
Langkah pertama ini adalah implementasi dari batasan kerugian yang telah kamu tetapkan. Investor perlu menentukan rentang batas aman untuk menahan atau melepas saham. Misalnya toleransi kerugian yang ditetapkan sekitar 5% sampai 8%. Jika harga saham masih berada dalam ambang batas, investor dapat menahan saham tersebut. Namun sebaliknya, kalau kerugian mencapai batas tertinggi ambang batas atau bahkan melebihi batas toleransi, sebaiknya investor menjual saham tersebut agar tidak mendapatkan kerugian lebih besar.
2. Pertimbangkan selisih harga beli dengan toleransi kerugian
Langkah lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan menetapkan batasan harga terendah. Caranya dengan membuat perbandingan antara harga saat beli, target harga jual, dan batas harga terendah untuk dijual. Misalnya investor menentukan target harga saham sebagai berikut:
Harga beli: Rp1,200
Target harga jual: Rp1,350
Batas harga terendah: Rp950
Dari ilustrasi di atas, maka saat harga saham menurun hingga Rp950 atau batasan harga terendah yang telah ditentukan, investor perlu segera melakukan cut loss.
3. Perhatikan hasil analisa fundamental
Demi memastikan kinerja perusahaan, penilaian berdasarkan analisa fundamental dapat memudahkan investor untuk mempelajari laporan keuangan perusahaan. Pada analisa fundamental, investor dapat melihat hasil perhitungan berbagai rasio yang mencerminkan kondisi perusahaan. Rasio yang perlu diperhatikan diantaranya:
4. Perhatikan hasil analisa teknikal
Dengan memahami pergerakan harga saham di masa lampau, maka selanjutnya akan muncul prediksi arah pergerakan harga saham. Meskipun tren masa lalu tidak menjamin kondisi masa depan, namun bisa menjadi bahan untuk memperkirakan kinerja di masa depan. Pertimbangan dalam analisa teknikal dapat dilihat dari tren kinerja perusahaan, titik harga terendah, titik harga tertinggi, jenuh beli (overbought), dan jenuh jual (oversold).
Baca Juga: Belajar Cara Analisis Fundamental Saham dengan Mudah
Penting bagi investor untuk memahami strategi manajemen risiko. Menentukan batasan kerugian, memahami analisa fundamental dan teknikal akan menjadi kunci dalam menentukan keputusan cut loss. Meskipun begitu, melakukan cut loss bukan berarti suatu kegagalan bagi investor karena tidak berhasil mendapat keuntungan dari investasi. Melainkan langkah baik sebagai bentuk mengakui kekalahan. Dengan begitu, dana hasil penjualan saham tersebut dapat digunakan kembali untuk transaksi investasi saham pada perusahaan lain yang membuka kesempatan keuntungan.
Bagi kamu yang ingin memulai investasi, BIONS menyediakan fitur Kalkulator Investasi. Kamu bisa dengan mudah menentukan harga tertinggi, harga terendah, serta harga penutupan pada Fibonacci Pivot. Dengan begitu fitur ini memudahkan kamu melihat prediksi harga resistance maupun harga support. Yuk, investasi saham bersama BIONS. Registrasi sekarang dan raih peluang investasimu!
BIONS tersedia di App Store, Play Store dan Desktop. Klik disini untuk download BIONS!
Author Detail
BIONS