BIONS | 2022-11-29

Inflasi: Pengertian, Jenis-Jenis dan Dampak

Sebagai seorang investor kamu perlu mengetahui istilah-istilah ekonomi, terdapat istilah yang tidak asing di dunia investasi yaitu naiknya harga barang atau sering juga disebut dengan inflasi. Inflasi sangat berpengaruh karena akan menentukan harga pasar dan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Inflasi juga sangat berpengaruh bagi para investor karena berkaitan dengan keberlangsungan modal perusahaan. Mari simak artikel berikut agar kamu semakin paham mengenai inflasi.

 

Mengenal Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.

Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke metadata SEKI-IHK. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

Baca Juga: Obligasi Pemerintah: Membangun Negara sambil Berinvestasi

 

Jenis Jenis Inflasi

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis Inflasi.

Inflasi Ringan

Inflasi ringan/rendah yaitu inflasi yang mudah untuk dikendalikan dan belum begitu mengganggu perekonomian suatu negara. Terjadi kenaikan harga barang/jasa secara umum, biasanya di bawah 10% per tahun dan dapat dikendalikan.

Inflasi Sedang

Inflasi tingkat ini dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap, tetapi belum membahayakan aktivitas perekonomian negara. Inflasi sedang berada di kisaran kenaikan harga 10%–30% per tahun.

Inflasi Berat

Jenis inflasi ini bisa mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Kondisi ini umumnya membuat masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah ketimbang nilai inflasi. Kenaikan harga sebab inflasi ini ada di besaran 30%–100% per tahun.

Hyperinflation

Di tingkat inflasi ini telah mengacaukan perekonomian suatu negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Inflasi ini berada di kisaran 100% ke atas per tahun.

 

Penyebab Inflasi

Meningkatnya Jumlah Permintaan

Penyebab inflasi yang pertama bisa dikarenakan meningkatnya permintaan atau demand pada suatu jenis barang atau jasa tertentu. Ketika permintaan meningkat sementara stok barang yang tersedia tidak memadai, maka akan terjadi kenaikan harga.

Meningkatnya Biaya Produksi

Inflasi juga bisa disebabkan karena meningkatnya biaya produksi. Biaya produksi yang baik bisa disebabkan karena beberapa hal seperti naiknya harga bahan baku atau naiknya upah pegawai.

Peredaran Uang

Ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat tinggi, maka inflasi bisa terjadi. Hal ini dikarenakan ketika jumlah uang di masyarakat meningkat, harga barang akan ikut mengalami kenaikan. Karena kenaikan daya beli masyarakat sedangkan stok barang statis, maka harga barang akan ikut naik.

 

Dampak Inflasi untuk Investor

Pada kondisi inflasi, minat menabung sebagian besar orang akan berkurang. Alasannya, karena pendapatan dari bunga tabungan jauh lebih kecil, sedangkan penabung harus terus membayar biaya administrasi tabungannya.

Inflasi yang tinggi juga dapat menyebabkan tergerusnya pendapatan riil masyarakat, sehingga mengakibatkan penurunan standar hidup karena harga barang yang semakin mahal. Selain itu, Inflasi yang tinggi tentu berdampak pada kenaikan bunga kredit rumah, sehingga akan berpengaruh buruk terhadap sektor properti.

Baca Juga: Cara Menabung Cepat Menggunakan Teori Anggaran 50/30/20

 

Peran Bank Sentral dalam Mengendalikan Inflasi

Dengan menggunakan suku bunga acuan, laju inflasi dalam suatu perekonomian dapat dikendalikan. Hal ini terjadi dikarenakan kenaikan suku bunga acuan dapat diikuti dengan kenaikan tingkat suku bunga deposito dan tabungan, serta kredit. Hal ini dapat dilakukan dikarenakan kenaikan suku bunga acuan yang diikuti bunga deposito dan tabungan akan membuat masyarakat untuk menaruh uang di bank daripada membelanjakannya. Selain itu, kenaikan suku bunga acuan yang diikuti suku bunga kredit akan mengakibatkan menurunnya minat masyarakat untuk meminjam uang dari perbankan.

 

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian, jenis-jenis dan juga dampak dari inflasi, bila kamu berniat memulai investasi untuk melampaui inflasi, reksa dana atau obligasi bisa menjadi salah satu instrumen investasi pilihanmu, yang terpenting selalu disesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil risiko. Dengan registrasi BIONS sekarang, kamu dapat berinvestasi pada instrumen investasi seperti reksa dana, obligasi dan tentunya saham.

 

BIONS tersedia di App Store, Play Store dan Desktop. Klik disini untuk download BIONS!

Related Tutorial

Author Detail

BIONS


Halo, saya DINA - chatbot BIONS, siap membantu kamu. Untuk memulai percakapan mohon lengkapi data berikut