Dalam berinvestasi saham, strategi sangatlah penting dan dapat membantu investor mendapatkan profit dalam mencapai tujuan investasinya. Untuk membuat strategi yang tepat, investor saham terlebih dahulu perlu merumuskan indikator-indikator untuk menilai kinerja saham dan juga sentimen pasar. Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah dengan memahami indeks saham.
Indeks saham merupakan sebuah alat ukur (benchmark) dalam menilai kinerja saham berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Indeks saham dihitung berdasarkan harga rata-rata dari jumlah keseluruhan saham yang tergabung pada indeks tersebut. Dengan kata lain, indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham.
Baca Juga: Belajar Investasi Saham: Investor Pemula Wajib Tahu
Di Indonesia terdapat beberapa indeks saham yang dapat dijadikan pedoman oleh investor. Secara umum terdapat beberapa jenis indeks seperti berikut:
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG adalah indeks saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai indikator untuk mengukur performa pasar saham di Indonesia. IHSG mencakup semua harga saham yang tercatat dalam BEI. Artinya, pergerakan indeks menggambarkan apakah pasar saham di Indonesia sedang menguat atau melemah. Pergerakan dari IHSG cenderung dipengaruhi oleh kondisi politik maupun perekonomian negara. Oleh karena itu, IHSG juga kerap menjadi tolok ukur kondisi perekonomian Indonesia.
Indeks harga saham sektoral atau indeks sektoral merupakan indeks yang mengelompokkan saham berdasarkan masing-masing sektornya. BEI membagi indeks sektor atas 9 kelompok yaitu:
Pertanian
Pertambangan
Industri Dasar
Aneka Industri
Konsumsi
Property
Infrastruktur
Keuangan
Perdagangan dan Jasa
Manufaktur
Selanjutnya terdapat Indeks performa, indeks ini merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui performa dari saham-saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks-indeks ini diterbitkan dan dikelola pihak ketiga di luar BEI, dan biasanya terdapat pergantian saham-saham yang mengisi indeks tersebut setiap 6 bulan sekali. Contohnya seperti IDX80, IDX30, Indeks Kompas100, Indeks LQ45 dan sebagainya.
Indeks Syariah merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur performa harga saham-saham syariah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Indeks ini terdiri dari 30 saham yang memenuhi syarat investasi dalam Islam, diantaranya tidak bertentangan dengan syariat Islam,masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) dengan rata-rata nilai transaksi tertinggi dan kapitalisasi pasar tertinggi selama 1 tahun terakhir.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Saham dan Obligasi
Pelemahan atau penguatan pada sebuah indeks saham dapat mencerminkan sentimen pada pasar saham yang diinvestasikan. Jika pergerakan indeks saham menunjukan penguatan, maka investor akan memiliki kepercayaan yang tinggi pada pasar saham dan menjadi waktu yang baik untuk berinvestasi. Sebaliknya, jika indeks memperlihatkan kelesuan pasar, maka investor sebaiknya menunda terlebih dahulu untuk berinvestasi.
Bagi seorang manajer investasi, indeks saham digunakan untuk menjelaskan kondisi pasar yang terjadi, dengan begitu investor dapat memprediksi tingkat pengembalian pada investasi dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, indeks saham menjadi salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di bursa.
Saat berinvestasi tentunya seorang investor ingin mendapat return yang optimal. Dengan indeks saham maka investor dapat memantau kinerja dari portofolio yang dimilikinya. Dalam hal ini, keberadaan indeks saham dapat membantu para investor untuk membeli, menjual, atau menahan saham di dalam portofolionya.
Selain dijadikan benchmark untuk mengukur kinerja saham, indeks juga dapat dijadikan produk investasi seperti reksa dana indeks. Produk ini merupakan reksa dana yang pengelolaan dananya diinvestasikan pada saham sesuai dengan indeks tertentu yang dijadikan acuan. Baik atau buruk kinerja reksa dana indeks tak diukur atas seberapa besar return yang dihasilkan, melainkan diukur berdasarkan perbandingan performa reksa dana dengan indeks acuannya.
Baca Juga: Reksa Dana Indeks: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan
Begitulah penjelasan mengenai indeks saham, dengan memahami indeks saham saat berinvestasi, maka investor dapat menganalisa sentimen pasar serta dapat menentukan tindakan yang harus diambil seperti membeli, menjual, atau menahan saham. Saat ini dengan perkembangan teknologi yang memudahkan masyarakat, kamu dapat berinvestasi saham dengan mudah. BNI Sekuritas menghadirkan aplikasi multi investasi bernama BIONS. Bersama BIONS kamu dapat berinvestasi pada berbagai produk, mulai dari reksa dana, obligasi hingga saham. Tunggu apa lagi? Registrasi sekarang dan raih peluang investasimu!
BIONS tersedia di App Store, Play Store dan Desktop. Klik disini untuk download BIONS!
Author Detail
BIONS